Basuki berharap proses penyerapan gabah dari para petani bisa berjalan dengan lancar. Agar target perolehan beras untuk cadangan pangan nasional benar-benar bisa terwujud. Dengan terwujudnya target cadangan pangan nasional minimal dua juta ton beras, maka rakyat bisa sejahtera.”Jadi cadangan itu nanti digunakan untuk raskin, meski pembelian Rp 7.300,-/kilogram, tapi ketika dijual kepada rakyat miskin hanya Rp 1.600,-/kilogram, nah ini kan berarti ada subsidi dari pemerintah. Untuk Rembang dari target 20 persen baru tercapai 15,2 persen, sedangkan Jateng 20 persen. Maka untuk wilayah yang belum ada 20 persen agar mengejar ketertinggalan,”pintanya.
Jenderal berbintang satu ini mengakui memang ada kendala dalam hal penyerapan gabah. Di beberapa daerah terlihat belum optimal sebab ada tengkulak. Lalu hingga bulan April 2016 masih banyak kawasan pertanian yang belum memanen padi. Dia mengingatkan agar beras tidak ditimbun tapi dipasok ke Bulog supaya serapan bagus.
Ketua Satker Wilayah Jepara,Pati,Rembang,Blora Bulog Subdrive Sulang Bogi Wahyoko mengaku optimis penyerapan beras petani bisa sesuai target. Untuk saat ini di Bulog Subdrive Kedu dari target 60 ribu ton, kini sudah tercapai 10.600 ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar